1. Biarkan Hujan Menyembuhkanmu karya Wahyu Bramastyo ini menceritakan tentang efek cercaan negatif yang terus-menerus untuk hidup dan pandangan kita tentang masa depan.
2. Jane Eyre karya Charlotte Bronte, salah seorang Bronte bersaudara. Penulis aliran feminis ini hidup pada masa ratu Elizabeth berkuasa dan sistem pemerintahannya yang berpengaruh terhadap sebagian besar karya-karyanya. Jane Eyre menceritakan tentang seorang perempuan yatim piatu yang di asuh oleh bibinya sendiri namun di perlakukan secara tidak wajar. Pahitnya kehidupan Jane kecil membawanya pada watak dewasa yang cepat daripada sepupu-sepupunya yang seumuran dengannya. Ga cuma itu, kisah cinta Jane yang dramatis benar-benar dibuat terpukau oleh Charlotte. Hmmm, cerita dalam novel ini menggambarkan tentang kondisi sosial pada masa Elizabethan Era yang kacau balau pasca revolusi industri di Inggris. Amazing Charlotte....
3. Madre karya Dewi Lestari. Pasti udah baca kaaaan... Karya terbarunya Dee ini berbentuk kumpulan cerpen. Kalo kamu belum baca, nyesel deh. Ceritanya seru khas Dee yang romantis dan kritis.
4. Nggak nyangka, ternyata ada novel terjemahannya Jane Austen, Pride and Prejudice. Karya favoritku pas semester 4 dulu. Kyuuuuut and romantizzz abizzz ceritanya. Apalagi sifat si Lizzy yang karakteristik banget melawan sifatnya Mr. Darcy yang pendiem and penuh misteri bangeedd. Nyesel nggak baca neh novel,,,
5. Ways to Live Forever, Setelah Aku Pergi karya novelis barat Sally Nicholas yang sedih banget. Hiksss,, baca ne novel ampe lupa waktu di Toga. Cerita tentang seorang yang hidupnya nggak lama lagi tapi dia tetap tidak menyerah pada waktu. Sempet di filmkan seh, ne foto-nya si Robbie yang kyut abezzz...
6. Novelnya Vladimir Nabokov yang menyabet 100 karya sastra terbaik dunia. Lolita sebenarnya udah pernah publish di beberapa negara pada tahun 1955. Penulis yang asalnya dari Rusia ini benar-benar menampilkan sisi sosial dan ironisnya hidup Lolita yang terjebak kemelut hidup antara cinta, ambis, impian dan kebebasan.
7. Wuthering Heights karya Emily Bronte. Ga jauh beda sama kakak keduanya, Charlotte Bronte yang juga menampilkan kondisi sosial sebenarnya dalam sebuah novel. Nggak nyangka ajah, pas udah skripsi gini novel terjemahannya pada muncul semua. Hiks,,,,
Buku yg pertama sempat kulirik waktu terakhir kali ke Toga Mas... judul buku tu "Koury Banget" ya? hehehe...
BalasHapusGroup pecinta hujan, ada nggak ya di Indonesia????
Hapusbuka link ini...
BalasHapushttp://id-id.facebook.com/Pecinta.Hujan