My Rainy


Seiring malam mulai memuncakkan kelamnya, hati itu kucari seperti mencari sesuatu yang gelap di kegelapan. Mencari seperti keputusasaan yang tak terungkap dan terlebur dalam simfoni hujan. Berharap ia merasa, bahwa hujan pun tengah mencari. Kepada hati itu, ku terus mencoba tak percaya bahwa dimanapun ia berada, aku terbawa. Tak apa memang, bilamana sekian detik aku harus kembali menunggu, menganggap bahwa pengharapan adalah bentuk lain dari episode kebahagiaanku. Hati itu, bila memang hatiku tak berlogika dan berwaktu, maka itu bukan salahku. Mencari sebuah fragmen untuk membingkai sebuah ketakberdayaan.

Kepada Hati Itu,,,,
Masih kucari engkau yang kini jadi milik waktu, mengabaikan peluru detik yang menggerus langkah.
Tak sadarkah engkau, bahwa hujan pun kini tengah mencari...
Keberadaanmu dihatiku, adakah yang lebih tahu dari aku?
Hati itu,,, milikmukah hati itu?
membawaku pada keremangan yang tak lelah menutup jiwa.