Jejak Yang Kau Tinggalkan...




Jejak-jejak itu masih kentara. Tak pernah hilang tersapu waktu yang melaju sekilat apapun. jejak itu masih di sini, mengukir tanpa sadar setiap nyata yang kudapat. Jejak yang kudapatkan darimu yang mungkin terserpih ruang dan waktu. Meskipun kau telah pergi menoreh mentari di langit lain, di ruang lain, di detak jam yag berbeda, dan di dunia yang satu lagi. Jejak itu mengajarkanku bagaimana tetap berdiri di kaki yang sama meski musim berganti. Menginspirasiku untuk tetap mengenangnya walau Cuma hati yang bicara. Mengingatkanku selalu setiap kali jatuh mengantarkanku pada nila yang kian kelam. Jejakmu itu menggenggam serpih-serpih nuraniku untuk tetap bertahan pada raga yang sama. Itulah engkau yang selalu ku kagumi dan kuingat setiap kenangan bersamamu. Sebagaimana ku katakan padamu kemarin lewat pesan singkat bahwa kau selalu merefleksikan bayangan yang sama. Tetap bertahan dalam badai, rindu, ikhlas, dan pengorbanan.
Ada beberapa teman yang sangat berpengaruh dalam hidupku. orang-orang yang penuh inspirasi dan makna. Setiap mereka adalah superior dalam perjalananku. Orang-orang yang setia berdiri di tempatnya masing-masing, memberi cerita berbeda dalam kata, memberi makna dalam sikap, dan tak takut kalah. Orang-orang itu tak banyak di dunia ini, yang mampu memadukan hal-hal berbeda tanpa meninggalkan norma. Mereka itu adalah kamu… orang yang setiap kali ku ingat akan melahirkan banyak karya untuk kubagi. Kamu adalah salah satu di antara mereka, maka teruslah disana.”
Perca-perca hatiku terekat kembali karena jejak itu. Jejak penuh makna yang tak tersampai kata dan bahasa. Entah bagaimana aku berterima kasih padamu atas semua itu. Hanya doa-doa kecil saja yang sanggup kuberi padamu, menabur setiap terima kasih di setiap namamu kusebut di hadapan Tuhanku. Tak banyak memang di banding makna yang kau cipta di diriku.
Dan engkau adalah:
-          Ummi, yang cintanya tanpa pamrih. Terima kasih memberiku ruang seluas hatimu untuk kuhuni. Entah, kau simpan dimana tempat bernama syurga itu. Yang semenjak kecil selalu kau katakan padaku sambil tersenyum, “Kelak, akan kuberikan syurga itu jika sudah waktunya.”
-          Abi, yang pengorbanannya tak kenal ruang dan waktu. cinta yang diam-diam selalu kau kata lewat doa dan tatap mata. Menapaki setiap jejak yang kau toreh, menyimpan jutaan emisi cinta yang siap kugunakan setiap kali jatuh.
-          Istianah
-          Khoiriyah Fatma Nuryati
-          Ruchul Janah
-          Nining Wulandari
-          Afifah Linda Sari
-          Eka Fitriyah Anggaraeni Ilyasa
-          Penny Respati Yurisa
-          Harir Mubarok
-          Miftoni Yahurrahman.
Mereka, yang bagiku memberi makna lebih dalam hidup. Mengenalkanku pada arti pengorbanan, perjuangan, kemandirian, cinta, sahabat, kasih sayang, pahitnya rasa jatuh dan indahnya tegak kembali, nikmatnya dunia seni dan keindahan, rasa rindu yang tak terbendung, dan berbagai pelangi lain. Terima kasih untukmu yang tiba-tiba di hadiahkan Tuhan untukku dalam perjalananku.

With All Love,
Koury

1 komentar: