I Just Want to Know...


Aku hanya ingin tahu...
Bagaimana kau nanti akan kembali
Melalui jalan yang sama


Malang, 1 Maret 2012. 10.17 wib

This Time...


Ingin sekali tahu,,,
Bagaimana kau melalui setiap waktu
Buku apa yang menemanimu
Cerita apa yang membuatmu tertawa
Apa yang terkadang membuatmu lupa
......
Ingin sekali tahu
Bagaimana aku terbaca di hatimu
Apa yang pernah kau catat tentangku


Malang, 27 Februari 2012. 9.04 wib

My Friend, Be Happy Please...


Bahagialah, kawan...
Hari ini, esok, dan esoknya lagi
Tak ada yang lebih baik
dari sekedar bahagia untukmu.



Malang, 27 Februari 2012. 8.50 wib

Inspiration....


You always more than me...
Kamu yang selama ini menjadi inspirasi baru di hitam-putih hidupku. Aku tak memiliki apapun untuk kukadokan sebanyak yang kau berikan padaku. Harta karun yang tiba-tiba muncul dihadapanku. Kamu selalu lebih dari sekedar 'biasa' dalam perjalananku.

Remember About You...


Berlari jauh melupakanmu...
Mengapa semakin kenangan mengerdilkanku?
Setiap yang ada di sini...
Hanya ada jiwa yang lama
Mencari dan mengutuhkan serpihmu
......
Berlalulah...



Malang

My Story...


Buku-buku itu kuhabiskan sendirian di sini...
Membunuh setiap detik dengan stanza-stanza yang diam
Sambil sesekali ku tengok di ujung sana
......
Adakah engkau datang?
Tepat waktulah meski sedikit..
Hijau waktu dan musim yang tak terganti
Menemuiku setiap pagi dan senja di altar ini
Datanglah tepat waktu...
Sudah kuhitung bagaimana setiap detik menitik
Ada banyak cerita yang ingin kubagi tanpa angin
.......
Namun,
Derapmu tak mampu ku dengar cepat
Hanya ada buku-buku yang membisu.
Bagaimana aku memaknai sendiri ini?
Jika kau ingkar janji...




Malang, 27 Februari 2012. 7.54 wib

Menuliskanmu....


Menuliskanmu kembali...
Dari satu titik ke titik berikutnya yang tak terbatas kata
Betapa menghabiskan seluruh aksara yang ada
Menuliskan tentangmu lagi...
Sambil mengais sisa-sisa cerita yang tak mau berlalu
Melenakan setia embun pada hijau pagi
Menuliskanmu selalu...
Tak lelah abjad-abjad itu berlari



Malang

Alone...


Tak mengapa jika sendiri adalah kenangan terbaik
Meninggalkanmu dengan rampasan setengah jiwaku
yang berlalu
Tak mengapa jika sendiri adalah
sahabat terabadi
Aku tak perlu lagi menoleh ke belakang
Karena tetap seperti dahulu
Aku akan mendapati punggungmu yang kian
berlalu..


"Me.."

My Treasure...



Serpih-serpih harta itu jatuh di kedalaman hatimu
Tersimpan entah sudah berapa lama
Aku mencarinya dengan seluruh waktu
bahkan dirimu...
Namun,
Kau telah memiliki seluruhnya di dalam sana
Menaburkannya dari senja ke senja
Menebarkannya dari ufuk ke ufuk
Entah mengapa ia tak pernah berkurang
Harta itu kian mengalir seperti riak air
Tak terlekang waktu yang turut mencari
Dihatimulah harta itu menghambur
Melepas penat dari usangnya peti tua
Entah...
Bagaimana ia terbuka di sana
Untuk kau tebar di setiap waktu


Malang, 27 Februari 2012. 7.36 wib
"The Treasure is You"

Take Smile...


Tersenyum...
Pada praktiknya, kita mudah sekali untuk sekedar tersenyum kepada orang lain tanpa makna. Namun sebenarnya, sulit menawar segalanya dengan senyum. Terlebih lagi jika harus tersenyum kepada orang yang dzalim dan pernah menyakiti hati kita. Tetapi, sulit bukan berarti tidak bisa kita lakukan, bukan. Apalagi jika itu hanya tersenyum.

Queen's Day... (ABA)

Hmmm... Kesan pertama memasuki ABA adalah:
"Fabolous..."
Ramai sekali...
Nice mileu..
and bla.. bla.. bla..
Bagaimana tidak terkejut, mabna yang sebelumnya pernah saya tempati itu kini berubah menjadi sedrastis. Penuh warna warni mirip pelangi di musim hujan. Kalau bukan karena permintaan salah seorang teman saya, saya cukup malas untuk membagi cerita ini. (Hehehe... Sadis)
Pertama kali membaca undangan dari ABA, saya memang cukup penasaran dengan acaranya yang unik. Bagaimana tidak unik, bentuk undangannya 'njawi' banget. Kayak dapet surat dari keraton tanah Jawa, dengan kertas warna cokelat kayu, di gulung-gulung kayak dadar gulung, trus di ikat dengan pita warna pink tosca. (yang terakhir neh agak kurang nyambung, soalnya zaman dulu kayaknya gak ada pita warna pink deh.) hahahaha.... Tapi salut juga, soalnya cukup bikin saya tertarik untuk hadir ke sana. 
Nggak banyak seh, cuma beberapa jepretan yang ber'angle' aneh juga karena fotografernya mehong....
Request dari 'sahabat' saya:




Tema: Holland Tullipe park
Sudah tau kan kalo Holland itu terkenal sama bunga tulipnya yang warna-warni. Mereka biasanya muncul tiap tiga bulan sekali selama kurang lebih 2 minggu. ABA menghadirkan Holland Tullipe park ini di aula lantai 2 mereka. Amazing,,, kreasi mereka patut di acungi 10 jempol.

Wedding Dress...


(Untuk kakak...)
Aku menunggu hari itu, kak...
Hari dimana aku juga menjauh untuk melupakannya. Karena kau hendak pergi, menemui kebahagiaanmu sendiri. Mencemaskan detik-detik yang akan berlalu tanpa senyum nyatamu di sisiku. 

(Untuk sahabat...)
Aku menunggu hari itu, kawan...
Hari dimana kamu sebagai sahabatku, akan memaknai sendiri definisi kebahagiaan yang selama ini kamu cari. Cerita yang penuh tanda tanya di benakmu, akan berakhir di ikrar ini. Cukup senyummu yang mengirim arti hatimu, agar bisa kubaca meski dengan airmata.

(Untuk adik...)
Aku menunggu hari itu, dik...
Tepat ketika rajut pencarianmu menemui akhir. Meninggalkan aku yang menatapmu menjauh. Melepaskan segala luruh lelah yang selama ini menggelayuti perjalananmu.
Bahagialah, dik...

(Untukmu...)
Tak perlu mencari sejauh itu. Karena kaulah yang ia cari. Meski harus membuatku secemburu ini. Perjalanannya takkan berganda dengan dua destinasi. Karena kaulah yang ia miliki. Karena kaulah yang ia bawa di jauhnya lubuk hati.
Tak mengapa jika aku yang melangkah pergi..
Sebab, ia takkan pernah tahu bagaimana aku tersenyum untukmu
Juga untuknya...


Malang, 26 Februari 2012. 18.54 wib
"Untukmu, saudara-saudara perempuanku."
Dan untukmu,
Gadis yang membuatku mundur dengan senyum.
Karena aku tahu, kau lebih baik dariku....

Don't Be Get Wet...


Jangan basah...
Jangan sakit...
Karena hujan tak sekelam itu
Karena gerimis tak sebeku itu
Karena itu...
Jangan basah...
Jangan sakit...



Malang, 26 Februari 2012. 18.06 wib
"Meyakinkanmu, bahwa hujan tak seperti itu."

Senja...



Aku ingin membagi senja itu bersamamu
Jika nanti kamu datang tepat waktu
Meletakkan 80 % saganya di telapakmu
Menyimpan seluruh hangatnya
ke dalam hatimu
.....
Aku ingin memilah senja hari ini
memberikan potongannya dalam sebuah hadiah
untukmu...
Tak ada yang mampu ku kado
Selain pada jingganya lazuardi ini
sebuah tanda bahwa
Aku selalu menghitung mundur si waktu
sambil terus menengok potong senja ini.
Agar tak pudar terhempas kelam
.....
Tahukah kamu?


Malang, 26 Februari 2012. 17.49 wib

When The Night Has Come...


Tak ada yang lebih kelam dari tajuk malam
Melagukan sumbangnya sunyi-sunyi
yang cekamnya memekat.
Tak ada yang lebih hitam dari denyar malam
Membangunkan mimpi para pencari
di lemah-lirihnya bisik bisu
pada temaram cahaya
.....



Malang, 26 Februari 2012. 17.30 wib

Kosame...


Gerimis itu masih di sini
yang baru saja mengembalikan sisa
luka yang merenyai
Lagi, lagi
Lagi,
Perjalanan kecilku...
kian mengerdilkan makna
Aku harus kembali..
Harus kembali...


Malang, 25 Februari 2012. 13.30 wib
"Bahkan, hujan tak mampu menyembuhkanku.."
 

Arigato mo Ienakatta...


Terima kasih...
Membawaku sejauh ini
Salahku memang,
mengikutimu diam-diam
Hanya untuk menikmati punggungmu
menghayati senyummu
tanpa kau tahu
Mengajariku...
Tetap berjalan dalam luka
Tawa dalam rindu dan bara


Malang, Hari ini (semoga terlupakan)
......

Secret...


Membisikkan rahasia itu pada angin
Setidaknya...
Ada tempat membagi elegi
Sebab
Alangkah beratnya
Membawanya sendirian sambil
membagi nafas
yang kadangkala
sesaknya tak terganti..


 Malang, 25 Februari 2012. 12.44 wib
"Tuhan, sakit sekali..." 

Lupakanlah...


Lupakanlah, Ry...
Angin tak mampu menyampai pesanmu
Rindu itu menghempas
sebelum tiba pada destinasinya
Menangislah sedikit saja,
sekedar meluapkan
sakit yang tak tertahankan
Sebab
....
Rindu itu tak pernah sampai
Pesanmu terabaikan.
....
Bekukan perih itu
Samarkan eksodus itu
Dan kembalilah ke tempat semula
....


Malang, 21 Februari 2012. 10.35 wib
"Aku benar-benar merindukannya."

Letter...



Surat-surat itu menunggumu...
Yang tak pernah tersampaikan
Yang tak terbaca hatimu
Yang tak pernah selesai
dan tak terbalaskan
....
Pesan-pesan yang kau lewatkan
Semakin lama menahanku
dalam ketakmampuan dan ketakberdayaan
Membungkam setiap tangis
menjadi luka yang tertahan
.....
Perca hati yang kutitipkan
dalam lembaran pesan
hanya terbaca musim yang mengusai
tak pernah kau baca
sampai selesai.


Malang, 20 Februari 2012. 17.12 wib
"Tak mengapa, biarlah segalanya memudar"

Menyimpan Cinta Untukmu...


Sampai sekarang,
istana itu masih ku simpan baik-baik
Melekatkannya seerat mungkin
agar tak jatuh
agar tak luruh
Meskipun sebenarnya
Kau semakin jauh
dan tak terlihat
Cinta itu masih mengutuh
untukmu
Siapa tahu, kamu datang nanti
.....



Malang, 20 Februari 2012. 16.56 wib

Horison...


Mestinya,
Ku hadiahkan horison itu untukmu
Beserta sepaket fragmen saganya
Yang mencuat di diorama bianglala

Karena,
Aku tak memiliki apapun
yang mampu kuberikan padamu
Selain pada kebebasan
dan warna-warna ini


Malang, 20 Februari 2012. 15.33 wib
"Hadiah untukmu"

Mata Ashita, Tomodachi....


Semoga kita bertemu kembali
kawan...
Mengiringmu di kepergian itu
Adalah airmata terberat
yang kurasakan bekunya
hingga hari ini
.....


Malang, 20022012. 16.27 wib
"^_^"
"Mencoba tersenyum..."

Mom,,,



Bagaimanakah rasanya, nda?
Memiliki jiwa lain di sana
Mengikuti setiap detak jantung yang menghentak
Menangis setiap kali engkau menangis..

Bagaimana rasanya, nda?
Ada dua detak dalam satu nafas
Ada dua hati dalam satu raga
Ada lipat-lipat bahagia dalam satu
senyum..

Sebahagia apakah engkau, nda?
Ketika dulu aku di sana
Mencari kehangatan dalam satu raga
dan aku menemukanmu, nda...
Di antara ribuan dan jutaan
rumah lain.
Entah mengapa tiba-tiba aku
menaut takdir di sana
berjumpa denganmu
Lalu,
mendapatkan segalanya darimu

Mengapa engkau tersenyum, nda?
Bisakah bahagia itu engkau kata?
Aku ingin mengetahuinya,
Ketika yang engkau rasakan
tak dapat semua orang nikmati


Malang, 20022012. 16.15 wib
"Bunda"

My Wishes...


Berharap seperti ini...
Menikmati setiap inci lazuardi
menyanding bersama
senyummu..
.....
Hanya harap yang
tak ingin kupupus
Meski nyata telah menghapus
dan waktu yang semakin
jauh menghembus
Hanya bahagia seperti ini
yang kuharap nanti ada.
Tak banyak, bukan?


Malang, 20022012. 15.50 wib
"Harapan kecilku, Tuhan"

Miss You...


Menatap lamat waktu yang melaju lambat. Tak ada yang bisa tersampai kata ketika jiwaku membadai seperti ini. Menelan setiap detik dengan bisu yang tertahan rindu. Tak pahamkah jika hatiku perlahan menggerus sedalam ini? Waktulah yang selalu kutunggu dalam jeda panjang ini. 
Merasakan dengan seksama bagaimana ketiadaan menjadi ketakberdayaan. Menikmati setiap rahasia dengan diam dan sepi yang memenuhi rongga jiwa.
Rindu itu, tak sesabar waktu yang memburu. Menemukan makna bayangmu yang senyata kelam malam, menelusupkan gemuruh gelisah yang memburu.



Malang, 20 Februari 2012. 15.22 wib
Catatan untuk Muna...

Ame...


Hujan itu datang lagi, padahal ini telah lewat musim dingin. 
Tapak-tapak yang kulalui itu tak lagi sama
seperti kemarin.
setiap ruas jalan, mereka menyampaikan salam sendu
yang benar-benar menitikkan biru.
Hujan itu kutatap dengan sirna yang menggelap.
Menatapmu sejauh jeda berkata,
Seperti yang inspirasi katakan,
jalan ini takkan seiring jika tanpa spasi.
Mengusap sejenak dera hujan dipelupuk mata,
mengapa kepergian selalu menyisakan sirna yang menyesakkan?
Hujan selalu kembali datang
meski hanya sesaat.
mencipta desah dingin yang mengubur.
Mengusik lentera yang berserakan 
di padmasana ini.
Jika kamu di sini...
Bisakah membedakan antara airmataku
dengan hujan yang menderu?
......





Malang, 20 Februari 2012. 15.06 wib
In my room

Shinsetsu Ga Hito Desu...



‘Kamu orang yang baik.’ Tapi, kamu jauh lebih baik bagiku. Seseorang yang kukagumi selalu berada jauh melampauiku. Inspirasi yang tak mampu kukejar hanya dengan berlari. Kamu pun begitu, menguasai hampir setiap aksara yang kucipta semenjak kamu datang. Aku mungkin baik, tetapi selalu kamu yang jauh lebih baik dari yang kukira. Kamu yang selalu mencipta langit yang tak hanya berwarna biru dalam hidupku. gelombang yang kadang kamu ciptakan selalu membawa makna dan pelangi baru di perjalananku.

Sajak Untukmu...



Bila kuseru-seru namamu dalam setiap rinduku
Adalah rinduku yang mengharapkan kehadiranmu
Bila kurindu-rindu dirimu dalam setiap sepiku
Adalah kesepianku ingin selalu bersamamu
Bila sepi jadi pisau menikam dan melukaiku
Adalah ketidakberdayaanku di hadapanmu
Bila lukaku meneteskan darah di batu
Adalah kekerasan hatiku mencintaimu
Bila ternyata kau tak mencintaiku
Aku tetap menulis sajak-sajak untukmu


Liris pesan profetik oleh Micky Hidayat dalam “Meditasi Rindu”
Posting by: Qoriatul Mahfudhoh Qoffal
18 Februari 2012. 22.31 wib


Eksodus...


Belum mampu membayangkan...
Segalanya akan luruh seperti hujan
Yang hanya mampu kutatap
dari tepi dermaga.
Melayangkan sisa-sisa asa.
Menatap mereka yang silih berganti,
memuara segalanya pada lepas
yang melandas di tebing tak berbatas.


18022012. 22.26 wib

Senyum...


Merasakan dengan seksama,
senyum-senyummu di padmasana ini.
Saat menyadari
Aku harus menyimpan persediaan
yang cukup untuk esok hari
Agar tak hanya tangis yang menemani

Menyimpan dengan detail
suara-suaramu di hatiku.
Mengingat bahwa
Esok hanya gemamu yang akan kudengar.
Maka,
Dengan segenap tegar yang kumiliki
Aku ingin tersenyum pula untukmu.


Malang, 18022012. 22.06 wib