Istana ini,,, Bukankah terbangun dari renik pasir yang tak utuh. Menyatukan yang pernah lebur, Menguatkan untuk tak saling jatuh, dan menempa bersama rindu kecil yang membirukan dinding-dinding hati.
Berjalanlah perlahan,,, ada bentang di sana
- Berjalanlah perlahan, ada bentang yang menggelar ombak sejuk
lesapkan kakimu ke celah-celah pasir yang mengkristal
di sana, ada Rahman Tuhan yang mendamaikan.
Rhie
Pada separuh malam yang lalu - lalu
kutempuh setiap detik jelma doa di dinding-dinding rumah rapuh
mengait bersama selembar korden hijau
dalam sempit ruang itu, kududukkan doaku.
Tanpa sadar,,
namamu terangkul dalam bulir-bulir lafadz airmataku
bertarung dengan dengkur halus riak malam
menyesaplah sesak-sesak itu
Pada dhuha yang berkelabut
jelmamu menunggu pada lagu pipit pagi di dahan hijau
mencari-cari singgahan tepat dalam rasa marah
karena terlalu lama mengurung dalam kemelut malam
Kudoakan engkau,,
yang terdengar oleh bumi sekalipun kulirihkan suara batinku
karena,, waktu masih panjang untuk menghilangkanmu seutuhnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar