Berhentilah Untuk Sakit, Hatiku...


Sabar Ry....
Saya yakin, Allah tengah berikan saya ujian untuk kelulusan kedewasaan saya. Uji tingkatan agar saya menjadi manusia yang lebih baik lagi nantinya. Saya tak kecewa dia menyakiti saya seperti ini, belajar bersabar dan tidak menyimpan dendam pada siapapun.

Saya tahu kalau saya bukanlah manusia sesempurna dia yang memiliki segalanya. Saya sadar bahwa saya hanya menunggu sebuah ketidakpastian yang hanya akan menyimpan duka. Namun, dengan keterbatasan saya bukan berarti saya harus menyerahkan harga diri saya di bawah kakinya. Saya selalu ingin mempertahankan apa yang memang harus saya pertahankan. Pertaruhan nyawa jika harga diri saya terusik dan menyinggung sisi lain kehidupan saya yang lebih urgen.

Tetapi, Allah selalu memiliki rencana yang baik. Seusai saya berusaha untuk mengembalikan segalanya pada tempat semula. Dan ternyata sayalah manusia yang terdzalimi itu, saya akhirnya memilih jalan mundur perlahan dan melupakan segalanya. Saya tahu, bagi hati saya semua ini tak mudah. Ada banyak hal berat yang harus berlalu bersamaan dengan semua ini.

Namun, saya sandarkan segalanya pada Allah semata. Bukankah Dia Maha Pemberi Petunjuk? Saya meyakininya begitu, dan saya takkan meragukan pertolongan-Nya. Yang saya butuhkan hanyalah bersabar bersama laju waktu yang tak akan berhenti. Saya percaya pada hati saya yang telah tersakiti, kalau perlahan semuanya akan terobati dan terlupakan.



Malang, 22 Juni 2012
Be patient, Ry...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar