Waktu Tak Sengaja Meninggalkan Dia Di Hatiku....


Saat itu, tanggal 4 Agustus 2011, ketika MSAA masih dalam rutinitasnya menyambut santri baru. Kelelahan berubah menjadi sebuah senyum bahagia mengingat langkah kita bukan untuk siapa, tapi untuk MSAA. Aku masih merasakan sisa-sisa sesak yang sempat ditinggalkan seseorang pada tanggal 1 Agustus 2011 lalu. Bahkan, menghindari rasa sesak yang semakin menyesak, aku tak akan melihatnya tersenyum. (Sambil berharap engkau tak membaca catatan tak berlogika ini)...
Sambil tersenyum tak karuan sembari mendengarkan lagu Neo- "Kepada Hati Itu", tulisan ini mengalir mengiringi airmata yang entah berasal dari hati sebelah mana. Tak jelas dia harus kuletakkan dihatiku yang mana. yang terdalamkah? jika terlalu dalam, aku takkan bisa meraihnya untuk kulepas.
Ini masih tercatat pada tanggal 4 Agustus 2011, ku tulis catatan ini dikamar seorang diri. sambil terus berharap orang lain tak melihat ketakberdayaanku. Aku tengah belajar untuk tak mempedulikannya, mengacuhkannya seperti angin yang selalu berlalu. Menganggap bahwa sesak tak tertahan yang kini tengah kurasakan adalah seperti keputusasaan lain yang tak abadi. Aku masih belajar bagaimana cara untuk bertahan, melawan setiap jengkal kerinduan yang ia tinggalkan. Ku persalahkan waktu yang dengan ceroboh menitipkan ia dihatiku.
Waktu: 14.11 WIB ku percepat langkah menuju Idaroh sambil menahan dingin yang tiba-tiba meresak disiang hari. Kebodohan yang nyata ketika harus mengabaikannya sementara aku bingung harus kuapakan gelombang besar dihati ini. Aku terbawa kebodohanku sendiri, memaki diri sendiri bahwa ia tak mungkin peduli.
Sudahlah,,, biar semua berlalu,,,
aku tak akan peduli
atau mungkin,,,
Belajar untuk tak peduli
Itu hanya kesalahan waktu saja...
Jangan kamu baca ya,,, aku hanya sedang dalam temperatur nol derajat dari logikaku.
Karena sedang tak ada yang bisa kubuat bersandar dari kekalutan ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar