...........


This really still when you're gone....

Rindu itu memang seperti ini, sesaknya tak terdefinisi. Entah apa yang sedang ku rindukan, semua tentang langkah yang kau ambil, ku amati dan ku rekam jelas dalam alphabet kata. Semua caramu tersenyum dan tertawa, ku tiru dan kusimpan dalam kenangan di jalur masa merentang. Entah bagaimana rindu itu mengalir, membentuk buih dan mendeburkan denyut-denyut yang menyakitkan di relung hati. Seperti tak pernah ada ruang untuk merebahkan nafas di palung ini, semua terhanyut dan terdesak oleh satu kerinduan yang tak mau menghenti. Aku tak bisa kembali meski mampu menoleh ke masa yang telah ku lalui, sebab engkau membawaku pada perjalanan yang dalam dan panjang. Sebab engkau setiap hari menawarkan secangkir kehangatan yang belum ku dapatkan, dan sebab engkau selalu melangkah seiring lukaku mengering perlahan.
Apa yang tengah ku rindukan darimu yang tiba-tiba datang? Selain pada cadasnya jiwa yang pelan-pelan ku tanya, ku hantam buih hujan untuk dapatkan jawaban. Betapa sulit mendefinisikan rindu yang kau kirim di setiap detik ini. Waktu seakan menyeret langkah menahan gejolak yang meregang. Jiwaku ingin mendorong masa menjadi sekilat kebahagiaan tertelan.
Coretan-coretan silam mengenang setiap baris luka dan tawa. Alangkah aku lupa pada masa depan saat itu. Masa yang nantinya akan merenggut waktu bersama denganmu, kembali menjadikannya renik-renik kenangan lalu. Kemudian, aku akan kembali menjadi manusia selumpuh batu yang tak mengenal percaya pada waktu. nanti, bagaimana aku akan menyembuhkan luka perpisahan yang akan merenggut separuh percayaku itu?
Malang, 14 Januari 2012. 22.38 wib
Ketika sedang merindukanku, bagaimana kamu mengurainya? Ajari aku”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar