Lagi, Lagi Saya Harus Merindukanmu…



Malang, 15 Januari 2012. 16.47 wib
Mengapa setiap hari jadi sesunyi ini? Lalu, aku menjadi selemah ini? Waktu, jelaskan bagaimana denyar-denyar perih ini menelusup memasuki hatiku. Waktu, tak banyak yang kuharap, hanya biarkan sedikit saja mengurai rindu yang ku rasa. Airmata, setidaknya ringankan hatiku. Ia terlampau jauh untuk ku rengkuh dan ia terlampau singkat untuk ku abadikan.
Mengapa kepergianmu menjadi dilemma yang tak mau berakhir? Bagaimana aku akan melanjutkan hidup dengan duri-duri sedih ini? Apa yang tengah kau perbuat dengan relungku? Dan, mengapa kau hanya bisu menatap kesunyian?
Rinduku kembali berdarah seiring hari beranjak, selangkah malam memijak… sulit sekali menjadi sekuat baja bila kau sejauh ini. Kenapa kau jadi pertama yang tak bisa berakhir di puncak perjalanan mimpiku. Sudah kucoba meyakinkan hati agar tak menyerahkan segalanya padamu. Tapi, waktu terlanjur memaketkan segalanya termasuk percayaku. Khawatir jika nanti kau akan pergi bersama waktu, meninggalkanku tanpa apapun yang tersisa di hatiku. Membawa serta semua bekal percaya yang kumiliki, sebab kau pasti berlalu.
Langit tak pernah mau menghenti hujan yang kelam. Selimutku terlalu tipis untuk menahan deru dingin yang membekukan. Memuncakkan seluruh bisu pada sebuah jejak kepergian. Kepergian sementara yang cukup menghancurkan istana pasirku. Perlahan, membawaku pada rasa takut pada waktu yang akan datang. Ketika ruang tak lagi bisa menyatukan senyumku dengan dirimu. Dan ketika aku harus mengalah pada sendiri yang menyepi. Bagaimana aku akan memaknainya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar